Sabtu, 07 Mei 2011

Menghadapi Orang Tua yang Bermaksiat

Pada sebuah kesempatan, seorang remaja bertanya kepadaSyaikh Abdul
Aziz Bin Baaz - rahimahullah -, "Saya seorang remaja muslimah. Ayah
saya adalah orang yang tidak menjalankan kewajiban-kewajiban agama
yang telah ditetapkan Allah. Ia pun melakukan perbuatan-perbuatandosa
besar, semisal durhaka kepada orang tuanya, menelantarkan
anak-anaknya, tidak peduli dan sama sekali tidak memiliki perhatian
terhadap dengan rumah tangganya. Ia pun sering menghina saya dihadapan
orang-orang, di hadapan kerabatdekat, kerabat jauh, orang terpandang,
maupun di hadapan orang biasa. Jika berbicara dengan saya, ia
menggunakan kata-kata yang paling kotor. Ia pun tidak memenuhi hak-hak
saya, baik dalam hal sandang ataupun pangan. Ia pun selalu berusaha
menjatuhkan image saya di hadapan orang. Apakah saya boleh membalasnya
dengankata-kata hinaan? Ataukah saya cukup diam saja dan tidak
membalas sedikitpun? Perlu diketahui, bahwa sikap dan perlakuannya
terhadap orang lain pun sama buruknya sebagaimana ia memperlakukan
anak dan istrinya" Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz - rahimahullah -
menjawab: "Allah Jalla Wa 'Alaa berfirman dalam AlQur'an Al Karim,
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ * وَإِن جَاهَدَاكَ
عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا
وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا " Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak
ada pengetahuanmu tentang itu,maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik " (QS. Luqman: 14-15)
Yang dibahas dalam ayat ini, kedua orang tua musyrik yang
memerintahkan anaknya untuk berbuat musyrik. Namun Allah Ta'ala
berfirman: وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا " Dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik " Sekali lagi, kedua orang tua ini
adalah orang musyrik yang memerintahkan anaknya untuk berbuat musyrik.
Maka hendaknya anda bersabar, berbicaralah dengan orang tua anda
dengan perkataan yang baik, doakan ia agar mendapat hidayah. Semisal
anda mengatakan kepadanya ' Hadaakallah ' (Semoga Allah memberimu
hidayah), atau ' Afaakallah ' (Semoga Allah memberimu kebaikan lahir
batin), atau ' Waffaqakallah ' (Semoga Allah memberimu taufiq). Karena
nyatanya ia bersikap demikian kepada anda dan juga kepada orang lain.
Maka sudah semestinya anda bersabar dan tidak menghadapi ujian ini
kecuali dengan kesabaran. Bertutur-katalah sesuai dengan yang
diperintahkan Allah Ta'ala : وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
" Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik " Andaikan ia tidak
menunaikan shalat, maka ia diperlakukan sama seperti orang tua yang
musyrik, yaitu sebagaimana firman Allah Ta'ala tersebut. Bimbing dan
tuntunlah ia ke jalan hidayah, dengan doa anda. Berdoalah kepada Allah
di waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa . Mintalah agar Allah
melimpahkan hidayah kepadanya, melindunginya dari godaan setan,
memberinya rahmat, agar ia luluh terhadap anak-anaknya, agar ia diberi
taufiq untuk berbakti kepada orang tua dan doa yang lainnya. Wajib
bagi anda untuk bersabar dan memperlakukannya dengan baik serta
mendoakan agar ia mendapatkan hidayah. Hendaknya anda juga
mengusahakan cara-cara yang bisa menjadi sebab datangnya hidayah,
misalnya dengan berbicara baik-baik kepada orang tuanya, menyarankan
mereka untuk menasehati anaknya. Atau menyarankan teman dan kerabat
baiknya untuk menasehatinya, atau cara-cara baik yang lain.
SemogaAllah membalas kebaikan anda dan memberikan hasil yang baikbagi
anda." Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/19867 — Penerjemah: Yulian
Purnama Artikel Muslim.Or.Id

0 Responses to “Menghadapi Orang Tua yang Bermaksiat”

Posting Komentar

Subscription